Empat Lembu Jantan dan Singa

Pesan: bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

                Dahulu, ada empat ekor lembu jantan yang tinggal di sebuah padang. Ada juga seekor singa yang biasa berkeliaran dan berpikir bagaimana caranya bisa menangkap serta memakan salah satu dari mereka. Berulang kali singa berusaha menerkam mereka, tapi setiap kali dia mendekat, keempat lembu tersebut saling berdiri membelakangi.

                Dengan cara itu, meskipun singa datang dari arah mana pun, dia akan menghadapi tanduk salah satu lembu jantan tersebut. Tanduk mereka panjang dan tajam. Akan tetapi, singa tak kenal putus asa dan berkali-kali kembali mencoba keberuntungannya.

Singa, Yupiter dan Gajah

Pesan: Sebesar apapun tubuhmu, tidak usah malu jika punya rasa takut.

                Meskipun singa bertubuh besar dan kuat, serta punya gigi dan cakar yang tajam, dia pengecut dalam satu hal – dia tidak tahan mendengar suara kokok ayam jantan. Dia akan berlari begitu mendengarnya.

                Pada suatu hari, singa mengeluh kepada dewa Yupiter agung yang telah menciptakannya seperti itu. Akan tetapi, Yupiter mengatakan itu bukan salahnya, dan dia sudah melakukan yang terbaik untuk singa. Yupiter juga meminta agar singa menerima satu-satunya kelemahan yang dia miliki itu.

Pelancong dan Pohon Peneduh

Pesan: Suatu kali suatu jasa tidak dihargai.

                Dua orang pelancong sedang berjalan menyusuri jalanan yang berdebu pada suatu hari di musim panas. Mereka lega ketika melihat sebatang pohon peneduh yang besar, lalu berbelok untuk berlindung dari panasnya sinar matahari di bawah ranting-rantingnya yang teduh. Mereka duduk dan menikmati keteduhan, lalu mengelurkan makanan untuk disantap.

Nelayan Meniup Seruling

Pesan: Saat kita berada di bawah kekuasaan orang lain, mau tak mau kita harus menuruti perintah mereka.

   

        Pada suatu hari, seorang nelayan mendapat ide baru tentang bagaimana caranya menangkap ikan. Dia berpikir, jika dia mengambil seruling dan memainkan musik dengan riang di tepi sungai, ikan-ikan mau mendengarkannya, lalu muncul ke permukaan dan menari – sehingga nelayan bisa menangkap mereka dengan mudah.

Lebah dan Yupiter

Pesan: keinginan jahat selalu kembali kepada yang menginginkannya.

        Dahulu kala, ketika dunia masih baru, para dewa dan dewi menguasai dunia dari singgasana mereka di Gunung Olympus.

           Pada suatu hari, seekor ratu lebah terbang ke Olympus sambil membawa madu dari sarangnya. Madu itu akan dipersembahkan kepada raja para dewa, yaitu Yupiter.

         Yupiter sangat senang menerima pemberian lebah itu. Sebagai balasannya, Yupiter berjanji akan memberikan apa saja yang disukai oleh ratu lebah.

Gadis Kucing

Pesan: Sifat asli makhluk hidup pada akhirnya akan selalu terlihat.

                Pada zaman dahulu, saat dunia baru diciptakan, dewa Zeus yang agung memerintah dunia. Tetapi, para dewa dan dewi terkadang masih beradu pendapat dengannya.

 

                Suatu hari dewi kecantikan, Venus, berdebat dengan Zeus tentang kemungkinan makhluk hidup bisa mengubah naluri dan kebiasaannya. Zeus menjawab bisa – misalnya, seekor unta dapat berhenti mengomel jika dia punya niat yang kuat, menerima keadaannya, dan tidak bertingkah sepanjang waktu. Akan tetapi, menurut Venus hal itu mustahil – seekor unta tidak bisa berhenti mengomel, sama seperti kelinci tidak bisa menjadi jahat seperti harimau, atau buaya tidak bisa hidup hanya dengan makan sayur-sayuran.

Singa dan Patung

Pesan: Setiap cerita pasti mempunyai dua versi.

                Alkisah, seorang laki-laki dan seekor singa bersama-sama menempuh perjalanan panjang. Mereka bercakap-cakap selama perjalanan, dan lama-kelamaan mereka mulai menyombongkan betapa kuat dan beraninya mereka. Masing-masing mengatakan dirinya lebih berani dari yang lain.

                “Aku dan keluargaku pernah memburu seekor gajah, yang paling besar dan paling liar,” bual singa.